hei si poker face
melihat engkau melemparkan senyuman,
tapi hatimu dilanda dingin musim sejuk.
melihat engkau tiba-tiba diam,
seperti dunia ini berada dalam keadaan sungguh kelam.
hei si poker face
tangisanmu tidak terselah di riak muka sucimu,
tapi dihatimu aku tahu air tangisan mu telah mengalir deras.
amarahmu tidak dirasa langsung oleh manusia disisimu,
tapi api yang membakar telah menghanguskan hatimu.
hei si poker face
sampai bile engkau boleh tahan
dengan poker face itu.
aku pun tidak tahu.
sampai satu saat nanti si poker face menunjukkan hatinya,
aku harap akulah orang tetap dihatinya.
pesanan untuk si poker face
hati yang terhiris jika tidak disapu dengan ubatnya,
pasti hati itu terkoyak dengan lebih rabak lagi.
Tuesday, October 13, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
pergh...agak faham aku di situ..pandai gak ko berpuitis ni ea??hebat dari aku...hahahaha...kesah terpendamla katerkan...huhuhuhu...keep it up gang...idop 351!ahaks...
ReplyDeleteilek ar pidah jangan emo2 sangat...ingat pesan mak ko...
ReplyDeletekesian kat dier...hehehe